logo library nusa putra
@liu_npu

Digital Library, Salah Satu Spot Favorit Mahasiswa

Perpustakaan menjadi salah satu spot favorit mahasiswa Universitas Nusa Putra (NPU) Sukabumi untuk berkumpul, diskusi, mengerjakan tugas mandiri atau kelompok. Dengan koleksi 2.500 buku tercetak dan 600 buku digital atau electronic book (e-book), e-jurnal dan prosiding, setiap hari perpustakaan selalu ramai pengunjung.

“Paling banyak kalau lagi ada tugas perkuliahan, Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS), dan saat penyusunan skripsi. Untuk hari, paling banyak di hari Sabtu dan Minggu,” kata Kepala UPT Perpustakaan NPU Sukabumi, Yanuar Kalih Nurfandiary, Kamis (7/11/2019).

Yanuar mengatakan, sesuai peraturan perundang-undangan, setiap perguruan tinggi (PT) wajib memiliki perpustakaan, karena pembelajaran perkuliahan harus bersumber dari kebutuhan informasi dan pengetahuan ilmiah bagi setiap stake holder kampus. Bahkan masyarakat juga bisa memanfaatkan perpustakaan, hal itu sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi. “Terutama harus linier antara jurusan dan koleksi bukunya,” ujar Yanuar.

Seiring perkembangan jaman, pengelolaan tekstual perpustakaan NPU Sukabumi sudah mulai dialih mediakan ke elektronik, terintegrasi menuju digital library. Bedanya dengan perpustakaan manual, lanjut Yanuar pada cara mahasiswa mengakses koleksi buku, di Perpusatakaan NPU Sukabumi, mahasiswa mengaksesnya melalui laman library.nusaputra.ic.id di komputer yang sudah disediakan. Di laman tersebut, sudah tersedia katalog yang menyimpan semua koleksi perpustakaan.

“Itu fasilitas untuk ngecek semua koleksi buku per jurusan bahkan per disipilin ilmu, baik yang tercetak maupun yang e-book. Dan untuk membaca koleksi e-booknya, sudah disediakan di new tab open storage, sedangkan yang tercetak tinggal ambil di rak-rak yang sudah disusun berdasarkan jurusan,” terang Pustakawan jebolan Universitas Padjajaran, Bandung ini.

Tidak ada aturan yang kaku selama pengunjung berada di perpustakaan NPU Sukabumi. Diperbolehkan untuk diskusi atau berbincang-bincang selama yang lainnya tidak merasa terganggu. Januar dan satu staf nya, biasanya akan mengingatkan terlebih dahulu kepada pengunjung yang datang berkelompok agar menjaga kenyamanan.

Lebih lanjut, kata Yanuar, pustakawan seperti dirinya memiliki kewajiban memberikan user education, yaitu segala kegiatan yang berkaitan dengan memberi pengetahuan dan pemahaman kepada pengguna perpustakaan. Dari mulai cara memanfaatkan perpustakaan, tata cara berkunjung, aturan menggunakan fasilitas, hingga tutorial cara mencari sumber informasi baik yang ada di perpustakaan maupun di luar perpustakaan (path finder).

“Nah, kalau sudah memberikan user education, baru lebih spesifik ke literasi informasi nantinya. Kedepan kami akan mengembangkan perpustakaan, selain memiliki fungsi edukatif juga fungsi rekretif,” ucapnya.

Salah satu mahasiswi yang rutin mengunjungi perpustakaan, Mutiara Permatasari, mengaku terbantu dengan koleksi-koleksi buku yang dibutuhkannya, sebagai penunjang belajar mata kuliah jurusan Sistem Informasi (SI). Mutiara rutin dua kali dalam sepekan datang ke perpustakaan.

“Saya ingin belajar merutinkan diri berada di perpustakaan, selain untuk mencari referensi mata kuliah SI, juga belajar merubah ritme dari seorang pelajar menjadi mahasiswa,” tutur mahasiswa semester pertama ini.

Hal berbeda diungkapkan Melisa Kusherawati, mahasiswi jurusan Ilmu Hukum ini merasa nyaman dan menemukan view bagus ketika berada di perpustakaan.

“Buku-buku teori hukumnya banyak sekali di sini, linier dengan mata kuliah-mata kuliahnya, selain itu karena ruangannya memakai kaca transparan, viewnya bagus keluar. Ini salah satu spot favorit banyak mahasiswa di sini,” tandasnya.